Menurut Ahli, Lonjakan Terjadi karena Banyaknya Pelanggaran PSBB di Jawa Timur

2020-05-11 1,683

JAKARTA, KOMPAS.TV - Provinsi Jawa Timur kini menjadi provinsi di Indonesia yang memiliki angka kasus positif covid-19 tertinggi kedua.

Lonjakan kasus di Jawa Timur ini, disebabkan banyak faktor.

Salah satunya, belum meratanya warga mematuhi aturan pembatasan sosial.

Karena itu, Pemprov Jawa Timur setuju masa pembatasan sosial berskala besar, PSBB, di wilayah Surabaya Raya diperpanjang.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini menekankan, untuk mempersempit klaster penyebaran covid-19 di wilayahnya dengan memastikan warga yang positif terjangkit, untuk dirawat di rumah sakit.

Selain wilayah Surabaya Raya, wilayah Malang Raya di Jawa Timur, menyusul bersiap menerapkan pembatasan sosial.

PSBB diterapkan karena terjadi peningkatan kasus dua kali lipat dalam waktu singkat, di wilayah Kabupaten dan Kota Malang, serta Kota Batu.

Ada 57 klaster penularan covid-19 di Jawa Timur.

Tiga klaster terbesar, yakni klaster tenaga kesehatan haji, klaster temboro, serta klaster pabrik rokok Sampoerna.

Selain perpanjangan aturan pembatasan sosial, upaya apalagi yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan angka penyebaran corona?

Lalu, klaster-klaster penularan mana saja yang jadi prioritas penanganan?

Untuk membahasnya, telah terhubung Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga, Windu Purnomo.