Berjualan Sarung Tangan Setelah Kehilangan Pekerjaan

2020-05-11 4,126

MAROS, KOMPAS.TV - Di tengah pandemi covid-19 sejumlah warga berusaha untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan setiap kesempatan mengais rezeki. Sejumlah warga di kabupatan maros memanfaatkan penjualan sarung tangan saat penertiban aturan psbb terhadap sejumlah pengendara di perbatasan wilayah.

Sejumlah warga ini terpaksa harus beralih profesi berjualan sarung tangan setelah mereka kehilangan pekerjaan akibat dampak dari pandemi korona, mereka pun memanfaatkan berjualan sarung tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Setiap sarung tangan ini dijual seharga 10 ribu rupiah.

Salah satu pedagang sarung tangan mengaku menjual sarung tangan di setiap titik pemeriksaan batas wilayah dimulai dari pagi hingga malam hari. Jika beruntung mereka dapat menjual sarung tangan cukup banyak namun terkadang satu sarung tangan pun tak laku terjual dalam sehari.

jual masker dengan kaos tangan harganya 10 ribu, jual ini karena berhenti kerja karena dampak corona/ katanya nanti bulan 6, kadang laku 12 kadang juga tidak sampai dalam sehari, berharap semoga corona ditangani dengan cepat biar kita bisa kerja dengan normal apalagi ini bulan puasa banyak yang mau mudikungkap hendra

Menurut syamsiah mantan penjual makanan mengaku pekerjaan sebelumnya sebagai penjual makanan sudah tidak laris selama covid 19,dulunya jual tisu dan manisan karena ini laris makanan sudah tidak laris karena corona jadi beralih jual kaos tangan dalam sehari kadang 50 kadang 60 itu dalam sehari, di jual 10 ribu perlembarungkapnya

Mereka terpaksa harus berjualan sarung tangan di terik matahari maupun hujan untuk dapat mengais rezeki demi menyambung hidup, setiap kesempatan yang ada mereka manfaatkan untuk demi kebutuhan hidup keluarga. Mereka pun berharap agar pandemi covid-19 dapat segera berakhir.

#COVID19
#MAROS
#PHK

Free Traffic Exchange