Cerita Siaga Kemanusiaan Tim Pemakaman Jenazah Corona

2020-05-08 2,555

MANADO, KOMPAS.TV - Demi penanganan yang cepat dan sesuai protokol kesehatan, sejak April lalu pemerintah kota Manado, Sulawesi Utara, membentuk tim pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Meski mendapat stigma negatif di masyarakat serta maraknya penolakan, tim pemakaman tetap semangat dan siaga setiap saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka.

Sebagian besar anggota tim ini adalah tenaga harian lepas yang selama ini bertugas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Manado.

Mereka bersiaga secara bergantian selama 24 jam menunggu panggilan tugas untuk memakamkan jenazah.

Sebelum mulai bertugas, tim berkumpul di posko penanganan Covid-19 di kantor BPBD kota Manado.

Ketika mendapat laporan jenazah yang siap dimakamkan, tim ini bergerak cepat langsung mengenakan alat pelindung diri.

Sebelum berangkat, anggota tim tidak lupa berdoa.

Memohon penyertaan tuhan yang maha esa dan agar bakti mereka menjadi berkah bagi sesama.

Warga menolak pemakaman pasien Covid-19 sejatinya ikut membuat sedih para petugas pemakaman.

Belum lagi stigma yang juga mereka terima.

Namun, para petugas pemakaman tetap memelihara semangat mereka.

Rata-rata proses pemakaman bisa menghabiskan waktu hinga dua jam tergantung kondisi cuaca.

Jika hujan, proses pemakaman berlangsung lebih lama.

Sama seperti semua orang di dunia, para petugas pemakaman Covid-19 Manado berharap pandemi ini cepat berlalu.

Mereka juga berharap, tidak ada lagi penolakan terhadap pemakaman jenazah pasien Covid-19 karena prosesnya telah sesuai dengan protokol kesehatan.