SURABAYA, KOMPAS.TV - Pandemi virus corona membuat omzet penjualan kurma di Kawasan Ampel Kota Surabaya menurun hingga 40 persen. Agar tetap bisa bertahan, sejumlah pedagang kurma mensiasatinya dengan menjual takjil kurma online.
Setiap bulan Ramadan, Kawasan Lawang Agung Ampel atau Pintu Masuk Makam Sunan Ampel Surabaya selalu ramai pengunjung. Tempat ini dijadikan jujukan warga untuk berburu buah kurma sebagai takjil di rumah maupun dibagikan di jalan dan masjid.
Namun di masa pandemi virus corona, seluruh pedagang resah, karena penjualanya menurun hingga 4o persen.
Salah satu pemilik toko kurma, Zuhair Salim mengatakan sepinya pembeli karena adanya penutupan masjid dan masyarakat tidak boleh bergerombol, sehingga pembagian takjil kurma ditiadakan.
Untuk mensiasatinya hal tersebut, kami pedagang menjual kurma secara daring dengan harga sama lanjut zuhair salim.
Kawasan Lawang Agung Ampel dikenal sebagai sentera pedagang kurma sejak Zaman Kolonial. Di sini seluruh jenis kurma didatangkan dari sejumlah Negara di Timur Tengah.
Ada Kurma Madinah, yang terkenal dengan Kurma Ajwa atau Kurma Nabi, lalu Kurma Tunis dari Tunisia yang dijual dengan tangkainya dan Kurma California dari Amerika, yang buahnya paling besar di antara kurma lainya.
#BuahKurma #PedagangKurma #AmpelSurabaya