Pantau Harga Pangan Saat Bulan Ramadhan

2020-05-06 2,529

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga gula pasir yang masih tinggi membuat industri makanan kelimpungan.

Di Tasikmalaya, produsen kue kering harus menaikkan harga jual produk.

Sedangkan di Merauke Papua, penjual sengaja tak menyediakan gula, karena saking mahalnya.

Tidak hanya individu rumah tangga, industri kecil menengah butuh dukungan pasokan gula dengan harga terjangkau.

Gula yang murah diperlukan, agar mesin adonan kue bisa terus berputar.

Harga gula pasir yang melonjak tak terkendali, memukul industri kue rumahan di kota tasikmalaya jawa barat, selama pandemi Covid-19.

Saat ini, mereka membeli gula dengan harga sampai Rp 17.000 per kilogram.

Padahal biasanya, gula yang mereka beli \"hanya\" sekitar Rp 11.000.

Dalam satu hari, satu perajin kue, butuh sampai 100 kilogram gula.

Tak hanya perajin kue, penjual gula eceran di merauke papua juga mengeluhkan hal yang sama.

Jika harga eceran tertinggi gula yang ditetapkan kementerian perdagangan 12.500 per kilo, di papua, harganya sudah sampai Rp 22.000.

Penjual memilih tak menyediakan komoditas ini, lantaran harganya yang sudah di luar jangkauan masyarakat.

Dari rencana impor lebih dari 500.000 ton, pemerintah menambah 150.000 ton untuk memenuhi kebutuhan guls nasional.

Impor dilakukan oleh perusahaan BUMN yaitu Bulog, Rajawali Nusantara Indonesia, dan perusahaan perdagangan Indonesia.

Sayangnya india yang merupakan produsen gula, sedang menerapkan karantina atau lockdown, sehingga banyak kapal pengangkut yang tidak beroerasi.

Free Traffic Exchange