JAKARTA, KOMPAS.TV - Pandemi ikut memengaruhi perilaku belanja masyarakat dalam memenuhi kehidupan sehari-hari.
Seiring adanya kebijakan physical distancing sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, masyarakat diberi kemudahan dalam berbelanja karena sejumlah gerai ritel telah menerapkan layanan sistem belanja pesan antar.
Sejak awal April 2020, sejumlah gerai ritel telah menerapkan layanan sistem belanja pesan antar.
Ritel dituntut untuk beradaptasi di tengah pendemi, selain untuk membuat bisnis bertahan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tak bisa ditunda, terutama soal urusan perut.
Salah satu ritel yang sudah menjalankan sistem belanja pesan antar adalah Hypermart yang berada di kawasan Jakarta Barat.
Dari rumah, konsumen bisa melakukan pemesanan melalui aplikasi Hypermart online melalui website shop.hypermart.co.id atau lewat pesan Whatsapp yang kontaknya tertera di media sosial Hypermart.
Setelah menerima daftar belanja konsumen, petugas akan menyiapkan seluruh pesanan.
Kemudian, kurir akan mengantarkan belanjaan anda langsung ke rumah.
Konsumen akan dikenakan jasa kurir untuk layanan ini.
15 ribu rupiah untuk jarak rumah tak lebih dari 5 kilometer dari Hypermart.
Kalau lebih dari 5 kilometer maka biayanya menjadi 25 ribu rupiah atau konsumen bisa saja menjemput sendiri belanjaannya dengan sistem drive-thru.
Sebelum gerai ritel, pasar tradisional sudah lebih dulu menerapkan sistem belanja pesan antar.
Tujuannya sama, semata-mata bertahan sekaligus memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
Apalagi kebijakan pembatasan sosial berskala besar membuat operasional pasar tradisional jadi terbatas.
Namun untuk pasar tradisional, konsumen tetap lebih memilih berbelanja langsung ke pasar dibanding melakukan pemesanan online.
Pedagangpun sebenarnya cenderung lebih mudah berhadapan langsung dengan konsumen dibanding harus berurusan dengan teknologi yang terbilang baru bagi mereka.