Kisah Pilu Pekerja Migran Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

2020-04-27 8,008

BLITAR, KOMPAS.TV - Kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sejumlah Negara membuat tenaga kerja indonesia atau pekerja migran indoneisa terpukul. Mereka kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan selama berbulan-bulan. Kondisi ini memaksa mereka pulang kampung ke Indonesia.

Seperti yang dialami oleh Miftahul Munir, TKI asal Kabupaten Blitar Jawa Timur ini bernasib sial. Ia tidak mendapatkan penghasilan selama berbulan-bulan, setelah Pemerintah Negeri Jiran memutuskan lockdown untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Miftahul Munir sudah satu tahun bekerja di Malaysia sebagai kuli bangunan, namun sejak beberapa bulan tempat ia bekerja ditutup.

Beruntung ia bisa pulang ke kampung halamannya setelah menjalani karantina di 2 tempat, yakni Tanjung Pinang dan Desa Sidorejo Kecamatan Ponggok selama 28 hari.

Meski sudah dinyatakan negatif dan menjalani isolasi, munir tetap melakukan isolasi mandiri di rumah agar tetangga sekitar tidak khawatir.

Selama di rumah, Munir memanfaatkan sisa uang tabungannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama Ramadan dan Lebaran. Namun jika pandemi Covid-19 berlangsung hingga 2 bulan kedepan, maka Munir tak punya apa-apa lagi dan berharap ada bantuan dari pemerintah.

Munir juga memutusan tidak akan kembali lagi ke Malaysia dan memilih bekerja di kampung halaman sebagai petani.

Miftahul Munir merupakan satu diantara jutaan pekerja migran, yang kehilangan pengasilan. Langkah kongkrit pemerintah untuk meringakan beban mereka di tegah pandemi tengah ditunggu mereka.

#PekerjaMigranIndonesia #PandemiCovid19 #Blitar