SUMENEP, KOMPASTV - Di Sumenep, Jawa Timur, seorang guru mendatangi rumah anak didiknya satu per satu karena sebagian besar orangtuanya tidak memiliki gawai pintar untuk belajar dari rumah.
Guru itu merasa tak punya pilihan lain dan tetap melakukannya dengan mengutamakan protokol pencegahan covid-19 seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Faturrahman bukannya tidak mau bekerja dari rumah. Tapi ia pun tidak bisa mengajar dari jarak jauh seperti apa yang diminta pemerintah. Sebagian besar orangtua muridnya di Sekolah Dasar Negeri Batu Putih Laok 3, Kabupaten Sumenep, tidak memiliki telepon apalagi gawai pintar.
Jadilah setiap pagi ia berkeliling mendatangi satu per satu anak didik.
Jalanan rusak jadi rute sehari-hari.
Ia bahkan harus menitipkan sepeda motornya dan berjalan kaki melewati pematang sawah menuju rumah siswa di pelosok desa.
Tiba di rumah, ia numpang bersih-bersih, tangan dan kaki dicucinya. Saat mengajar, memakai masker dan menjaga jaga jarak fisik tak boleh sekalipun terlewat.
Bagi para siswa dan orangtua, Faturrahman atau Pak Avan adalah pahlawan.
Kepala sekolah mendukung apa yang Faturrahman lakukan meski
belum meminta izin dinas pendidikan. Yang Faturahman tahu, ia mesti melakukan sesuatu untuk membantu siswa siswi yang kehilangan waktu belajar karena pandemi.