KOMPAS.TV - Pandemi Covid-19 memorak-porandakan keuangan.
Sebagian warga terpaksa melepas investasi mereka.
Salah satunya adalah emas, hal ini dilakukan demi menambah pegangan uang tunai.
Di sudut pasar rakyat Butta Salewangang, Maros, Sulawesi Selatan, dengung tawar menawar terdengar.
Di sana, Ratna tengah berusaha menjual cincin emas miliknya.
Setelah beberapa waktu, Ratna mendapatkan 4.840.000 rupiah, sebagai imbal balik cincin emas seberat hampir 7 gram.
Tak mudah bagi Ratna, untuk melepas barang kepunyaannya.
Namun, tak banyak pilihan yang ia kantongi.
Hasil penjualan emas, bisa menyambung hidup.
Covid-19 membuat pekerjaan suami ratna terhenti.
Alhasil uang belanja pun menyusut.
Transaksi gadai juga menjadi salah satu cara menambah uang tunai, di saat pandemi Covid-19 memorak-porandakan keuangan.
Transaksi di Pegadaian Kota Singaraja, Buleleng, Bali, meningkat 7 persen dibandingan dengan tahun sebelumnya.
85 persen nasabah menggadaikan emas.
Nasabah memanfaatkan tren kenaikan harga emas, untuk mendapatkan kenaikan imbal hasil investasi mereka.
Namun, kemampuan bayar tetap perlu diperhitungkan.
Di masa sulit pandemi Corona, relaksasi pun diberikan bagi pengguna layanan gadai.
Salah satunya dengan perpanjangan batas waktu jatuh tempo pembayaran, bagi nasabah non gadai.