Kisah Petugas Kesehatan Gugus Tugas Covid-19, Bertaruh Nyawa Demi Masyarakat

2020-04-15 819

SOLO, KOMPAS.TV - Kami ingatkan kembali, bahwa menjadi petugas kesehatan di tengah pandemi covid-19, tidaklah mudah.

Banyak risiko yang mereka hadapi untuk menangani para pasien.

Waktu, tenaga bahkan nyawa, menjadi taruhannya.

Berikut kisah para petugas di garis depan Gugus Tugas covid-19, yang akan mengisahkannya untuk anda.

Saya siap. Itulah kalimat yang lantang diucapkan oleh Hananto petugas Gugus Tugas covid-19 di Solo, Jawa Tengah.

Bersama dengan ratusan rekan lainnya yang menjadi petugas di garis depan dalam penanganan covid 19, Hananto harus bersiaga selama 24 jam, di posko induk gugus tugas covid 19.

Tugasnya yakni menangani orang dalam pemantauan, yang tengah menjalani karantina.

Namun tak jarang panggilan mendadak datang, untuk menjemput pasien suspect corona.

Alat pelindung diri pun menjadi tumpuan, ketika mereka menjalankan tugas.

Bahkan beberapa kali juga, Hananto turut menjadi petugas pemakaman, bagi pdp hingga pasien positif corona yang meninggal dunia.

Semua dilakukan dengan ikhlas. Namun bagi hananto, panggilan kemanusiaan mengalahkan segalanya.

Tak berbeda dengan Hananto, para tim medis yang bertugas di bagian pemeriksaan awal pun berisiko sama.

Mereka menangani ratusan orang, bahkan terkadang merupakan orang tanpa gejala, ataupun mereka yang sudah terpapar covid-19.

Seluruh petugas tentu memiliki keluarga, baik orangtua, pasangan hingga anak yang harus mereka tinggalkan, untuk menjalani tugas.

Semangat mereka menjalankan tugas, harus diapresiasi.

Mari tetap berada di rumahaja.

Sering mencuci tangan, dan wajib mengenakan masker jika terpaksa harus keluar rumah. Mari lawan virus covid-19 bersama.