KOMPAS.TV - Dampak mewabahnya virus corona kini juga telah dirasakan oleh dunia pendidikan.
Organisasi Pendidikan, Keilmuwan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyebut hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.
Presiden Joko Widodo sudah mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah semasa pandemi virus corona ini. Pemerintah juga memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020.
Seberapa besar dampak virus korona terhadap dunia pendidikan di Indonesia? Efektifkah langkah belajar dari rumah yang sudah berjalan selama ini?
Untuk menekan penyebaran corona, sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar siswa-siswi belajar dari rumah.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi telah menetapkan pembatalan UN 2020 akibat pandemi corona atau Covid-19.
Kebijakan ini diharapkan pemerintah bisa mengurangi mobilitas pelajar dan mahasiswa sehingga dapat menekan penyebaran corona.
Dalam praktiknya, proses belajar mengajar di rumah, siswa dan guru dibantu dengan aplikasi belajar online. Namun, sejumlah kesulitan ditemui para guru saat menjalankan metode belajar dari rumah.
Belajar di rumah menjadi langkah yang dinilai ampuh dalam memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, tak sedikit orangtua dan siswa yang kerepotan dengan kegiatan ini sehingga diperlukan kiat khusus.