JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona di Indonesia, sejumlah fasilitas umum menempatkan bilik steril atau chamber bagi warga.
Namun nyatanya, penyemprotan cairan disinfektan di bilik steril atau chamber tak direkomendasikan lantaran disinyalir berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi.
Masyarakat pun berbondong-bondong melakukan penyemprotan disinfektan, bahkan beberapa video viral di media sosial penyemprotan itu dilakukan di tubuh manusia.
Tindakan penyemprotan alkohol atau klroin yang banyak terkandung dalam disinfektan ke tubuh manusia, sebenarnya juga turut tidak direkomendasikan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pasalnya, dalam keterangan resmi dari WHO menyatakan penyemprotan bahan-bahan kimia seperti yang dilakukan masyarakat di bilik-bilik disinfektan buatan sendiri dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir.
Lantas apa alternatif yang bisa digunakan secara alami dan aman untuk masyarakat?
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Balai Pengembangan Instrumentasi mengembangkan Ozon Nanomist sebagai solusi bahan dasar disinfektan nonkimia.
Dilansir dari Kompas.com, hal itu disampaikan Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Anto Tri Sugiarto.
Ozon merupakan bentuk lain dari oksigen yang merupakan reaksi oksigen dan sinar ultraviolet dari matahari.
Ozon banyak ditemui di sekitar kita dan kembali menjadi oksigen secara alami, kata Anto, di Bandung, Selasa (31/3/2020).
Disebutkan sebagai alternatif disinfektan non-kimia dalam wabah Covid-19 ini, karena berdasarkan contoh yang pernah dilakukan untuk mengatasi wabah disebabkan oleh virus corona jenis lainnya.
Bahkan Ozon saat ini juga dipergunakan untuk terapi beberapa jenis penyakit termasuk SARS dan MERS, kata dia.
#Disinfektan #Corona #Covid19