JAKARTA, KOMPASTV - Demi mencegah penyebaran covid-19 di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan operator seluler kini tengah merancang aplikasi bernama Peduli Lindungi
Aplikasi ini berfungsi sebagai pemberi peringatan khususnya bagi ODP, PDP dan pasien positif covid-19 agar tidak keluar dari zona karantina.
Sistem aplikasi Peduli Lindungi ditargetkan selesai secepatnya dan dapat diuji coba dengan cara diunduh ke smartphone setiap warga.
Nantinya warga yang masuk ke daftar ODP, PDP dan pasien positid covid-19 akan diminta menggunakan aplikasi yang bekerja dengan bluetooth ini.
Ketika pasien bergerak dan keluar dari zona karantina maka akan ada peringatan yang dikirim.
Warga yang negatif covid-19 pun dapat mengunduh aplikasi ini. Mereka juga akan mendapat peringatan jika berada di satu lingkungan dengan ODP, PDP, atau pasien positif covid-19.
Aplikasi ini dibuat dengan tujuan menekan angka penyebaran covid 19.
Namun rencana pembuatan aplikasi ini dikritik oleh Pakar Telekomunikasi Abimanyu Wahyu Hidayat. Menurut Abimanyu masih banyak yang perlu diperhatikan pemerintah agar penggunaannya dapat optimal.
Misalnya dengan mencermati fakta masih adanya masyarakat indonesia yang tidak menggunakan smartphone atau memiliki lebih dari satu nomor telepon untuk dilacak.
Selain itu Abimanyu menyebut bahwa tidak semua orang sevara sukarela mau dilacak keberadaannya. Sehingga ini menjadi PR bagi pemerintah untuk menjelaskan dan sosialisasi fitur serta menjaga privasi identitas warga yang terdaftar.
Abimanyu pun menilai lebih baik pemerintah memanfaatkan integrasi dengan media sosial yang sudah ada dan lebih dahulu familiar oleh masyarakat dibandingkan menciptakan aplikasi baru.
Aplikasi Peduli Lindungi ini dirancang oleh pengembang asal Indonesia dan tidak membeli dari Singapura meskipun disebut mirip dengan aplikasi trace together milik negara tetangga.
Dalam realisasinya pemerintah tidak hanya harus memerhatikan karakteristik ekonomi, sosial, dan pendidikan warganya tapi juga fakta tersebarnya 270 juta masyarakat Indonesia di pulau-pulau lain.