KOMPAS.TV - Sejumlah kepala daerah terus menggelar tes cepat massal untuk melancak penyebaran virus Corona di daerah masing-masing.
Termasuk memastikan ketersedian perlengkapan rapid test dan rumah sakit rujukan sebagai antisipasi pertambahan pasien positif Corona.
Berpacu melawan waktu, pelaksanaan tes cepat massal di berbagai daerah terus dilakukan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun turun langsung, memeriksa ketersediaan perlengkapan ke gudang obat milik Dinkes Jateng di kawasan Tambak Aji, Semarang.
Saat ini Pemprov Jateng setidaknya memiliki 8.400 alat untuk melakukan rapid test bantuan dari pemerintah pusat.
Tes cepat akan diprioritaskan bagi orang dalam pemantauan atau ODP terlebih dahulu.
Data Pemprov Jawa Tengah menunjukan ada 3.600 orang dalam pengawasan Corona yang tersebar di beberapa kabupaten, Kota di Jawa Tengah.
Di Bandung, Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung menggelar rapid test untuk pegawai bagian humas dan sejumlah jurnalis yang selama ini bertugas di lingkungan Pemkot Bandung, terutama yang meliput kegiatan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, yang sebelumnya dinyatakan positif Corona.
Rapid test yang dilakukan Pemkot Bandung dilakukan dengan menyiapkan beberapa sesi waktu dan setiap pemeriksaan dibatasi empat orang di setiap sesi waktunya.
Sementara itu pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan tes cepat telah mencapai 80 persen.
Hasilnya akan diserahkan malam ini ke Gubernur Jawa Barat.
Pemkot Bekasi telah menggelar tes cepat selama dua hari, untuk melacak penyebaran virus Corona, yang diutamakan bagi ODP, PDP , dan keluarga, serta tim medis dan petugas layanan publik.
Pemkot Bekasi juga menyiapkan RSUD sebagai rumah sakit rujukan dan, rumah sakit darurat untuk menampung pasien Covid-19 jika terjadi peningkatan pasca rapid test Covid-19.