KOMPAS.TV - Untuk mengantisipasi sebaran wabah corona yang kian masif, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapid test atau tes cepat massal virus corona di 27 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat sejak Rabu (25/3/2020) kemarin.
Salah satunya di Kabupaten Bekasi yang menggelar rapid test corona dengan mendatangi rumah rumah warga atau secara door to door.
Kemudian di Kabupaten Bogor, sebanyak 1.600 warga Kabupaten Bogor juga menjalani rapid test.
Meski begitu rapid test ini diprioritaskan untuk Kategori A yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan petugas medis.
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil menyebutkan Pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menerima kurang lebih 20.000 Rapid Test Kit yang sudah dibagikan ke 27 daerah.
Hasil tes secara masif ini diharapkan memberikan peta persebaran yang terukur yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, terkait penambahan hari kebijakan bekerja dan sekolah dari rumah.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengimbau untuk tidak mudik sementara waktu karena nanti statusnya akan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Pasalnya, sudah banyak yang masuk ke daerah Jawa Barat dan statusnya menjadi ODP.
Salah satunya ialah di Sumedang, dimana semula ODP-nya hanya 10 orang, namun dalam 1 hari bisa menjadi 1300 ODP.
Kenaikan ini disebabkan banyaknya orang-orang yang masuk ke Jawa Barat dan mayoritas dari Jakarta.