JAKARTA, KOMPAS.TV - Seluruh dunia, kini berjuang mengatasi pandemi corona baru atau Covid 19.
Meski angka positif Covid 19 terus meningkat di Indonesia, Presiden Joko Widodo memastikan, pembatasan akses atau lockdown belum jadi kebijakan.
Kasus corona di Indonesia, terus bertambah.
Per tanggal 16 Maret kemarin, kasus positif virus corona di tanah air tercatat 134 kasus.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan kasus corona, Achmad Yurianto menyebut ada tambahan 17 kasus positif corona.
Perkembangan kasus corona di tanah air, memang cenderung meningkat.
Saat pertama diumumkan, 2 Maret lalu, jumlah yang diperiksa 339 orang, dan positif 2 orang.
Angka itu bertambah, pada 10 Maret, 694 orang diperiksa , dan 19 orang positif corona.
Dan terus meningkat pada 13 Maret, di mana 1.005 orang diperiksa, dan 69 orang positif corona.
Angka terakhir, 16 Maret 1.230 orang diperiksa, dan yang positif jadi 134 orang.
Kasus corona di Indonesia, mengakibatkan 5 orang meninggal dan yang sembuh 8 orang.
Meski cenderung meningkat, Presiden Joko Widodo, mengatakan belum ada kebijakan penutupan akses, atau lockdown yang akan diterapkan.
Jokowi tetap mendorong, warga bekerja dari rumah, dan mengurangi kegiatan di luar rumah jika tidak benar-benar perlu.
Sayangnya, imbauan agar bekerja jarak jauh, dan mengurangi kegiatan di luar rumah, belum maksimal. Salah satu buktinya, jalanan di pusat bisnis di Jakarta tetap ramai.
Secara terpisah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Apindo Hariyadi Sukamdani, dalam program Sapa Indonesia Pagi, di KompasTV, menyarankan pemerintah lebih fokus meningkatkan kapasitas rumah sakit dan menangani para pasien, untuk menekan penyebaran virus corona.
Virus corona atau COVID-19 telah jadi pandemi dunia.
Seperti berlomba dengan waktu, Indonesia harus meningkatkan kesadaran bersama.
Masyarakat harus waspada, disiplin, menahan diri, namun jangan panik.
Dan pemerintah secepatnya mengambil langkah tepat agar corona tidak semakin meluas.