JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, menyinggung, soal kebijakan \"Lockdown\", terkait merebaknya penyebaran virus corona.
Presiden mengatakan belum ada kebijakan lockdown yang akan diterapkan.
Lockdown sendiri dapat diartikan mengisolasi seluruh akses masuk suatu negara atau daerah, baik masuk maupun keluar, termasuk fasilitas umum.
Namun, presiden Joko Widodo memastikan tidak memilih opsi lockdown dalam mengatasi corona.
Bahkan Jokowi menyentil kepala daearah yang menerapkan kebijakan lockdown.
Sementara itu, ketua umum palang merah Indonesia yusuf kalla berpendapat, opsi lockdown untuk mencegah penyebar luasan virus corona dapat dilakukan, jika terjadi penyebaran yang tidak terkendali.
Wakil presiden periode 2014-2019 ini menyebut, saat ini opsi lockdown bisa mulai dipertimbangkan oleh pemerintah.
Kendati demikian, ia berharap dengan pertimbangan matang, serta melihat perkembangan penyebaran virus COVID-19.
Pemerintah provinsi DKI Jakarta, telah mengimbau warga ibu kota untuk tidak beraktivitas ke luar, rumah selama dua pekan.
Ini dilakukan, agar potensi tertular dan menularkan virus corona bisa diminimalisasi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, pihaknya tidak akan mengeluarkan kebijakan lockdown, jika warga ibu kota menaati imbauannya.
Dari imbauan tidak beraktivitas di luar rumah itu, pemprov DKI membatasi jam operasional sejumlah fasilitas transportasi publik seperti MRT dan Transjaakrta.
Hal ini, membuat adanya penumpukan pengguna transportasi publik, berbagai moda.
Hingga kini, berdasarkan data dari pemerintah, sudah ada 134 kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Dari seluruh kasus itu, delapan orang dinyatakan sembuh, dan lima orang lainnya meninggal.
Tiga warga yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Sulianti Saroso dengan identitas kasus 01, 02, dan 03, hari ini muncul ke hadapan publik, setelah dinyatakan sembuh.
Juru bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menyebut kesembuhan ini sebagai pesan kepada warga, tetap waspada dan tidak panik.
Prokontra lockdown mengemukan di tengah semakin bertambahnya jumlah pasien positif corona.