Bentuknya khas, menyerupai mulut buaya. Rasanya juga penuh sensasi yang tak bisa diperoleh dari varietas lainnya. Namun, tidak mudah berburu durian yang satu ini. Ada sejumlah versi di balik asal-usul nama durian bajul. Versi pertama, varietas tersebut berasal dari Desa Bajulan atau Mbajul, sebuah desa di kaki Gunung Liman, Kecamatan Loceret, Nganjuk.