Perlawanan Panjang Rakyat Aceh - SINGKAP

2020-03-12 16

Perang Aceh merupakan perang terlama dengan menghabiskan biaya paling besar selama abad 19 hingga 20. Kesultanan Aceh Darussalam tidak mau menyerah meski Belanda menggempur dan menyerang kota Serambi Mekkah.

Dalam perjalanannya, Kesultanan Aceh Darussalam menjalin diplomasi untuk mencari dukungan melawan kolonialisme Belanda hingga ke benua Amerika dan Eropa.

Dalam episode ini, Singkap menggali faktor apa saja yang membuat kawasan Aceh sangat sulit ditaklukkan oleh Belanda dan taktik strategi perang apa yang diterapkan rakyat Aceh demi mempertahankan Bumi Rencong dari serangan asing.

Sejarah mengungkap, banyak hal tak terduga bagaimana Aceh dengan ilmu pengetahuan dan kekuatan diplomasinya menjadi kawasan penting di Asia Tenggara.

Perang AcehBelanda atau disingkat Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada januari 1904, tapi perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut.

Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen. Pada 5 April 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Khler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Khler saat itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira.

#SINGKAP



Free Traffic Exchange