BALI, KOMPAS.TV - Setelah dinyatakan aman dari virus corona, ratusan penumpang Kapal Viking Sun dijemput dengan kapal jenis tunder boat untuk melanjutkan wisata di Bali.
Sempat menjalani pengecekan dokumen sekaligus kesehatan penumpang beserta awak Kapal Pesiar Viking Sun di kawasan tengah laut karantina Bali, akhirnya di perbolehkan berwisata di Bali.
Kebijakan tersebut setelah pihak KKP menyatakan seluruh penumpang dan awak kapal dalam kondisi aman dari penularan virus corona.
Meski penumpang di ijinkan untuk merapat ke pelabuhan, namun Kapal Pesiar Viking Sun masih berada di area karantina laut Bali, sehingga penumpang di antarkan ke pelabuhan dengan menggunakan kapal jenis tender boat.
Penumpang Viking Sun setibanya di pelabuhan langsung menaiki bus travel, yang sudah menunggu sejak pagi tadi (08/03/2020).
Rencananya penumpang ini akan mengunjungi sejumlah obyek wisata, salah satunya wisata Pasar Badung dan kawasan wisata Ubud Gianyar.
Kapal Pesiar Viking Sun ini rencananya akan bersandar selamam dua hari dan akan berangkat dari Pelabuhan Benoa pada hari Senin besok (09/03/2020) menuju Srilangka.
Kapal Pesiar Viking Sun adalah kapal pesiar yang mengangkut sekitar 1.200 penumpang dan kru, yang berlayar dari Darwin, Australia.
Pengelola kapal menyediakan rute wisata ke Indonesia, dengan tujuan sejumlah objek wisata.
Kapal Pesiar Viking Sun, melayani rute dari Darwin, Australia menuju Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang dilanjutkan ke Semarang, Jawa Tengah, kemudian menuju Surabaya, Jawa Timur.
Di Semarang dan Surabaya, Kapal Viking Sun tidak diizinkan berlabuh dan menurunkan para penumpang, sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Kapal kemudian melanjutkan pelayaran menuju Bali, sebelum berlayar ke Srilanka, Senin besok (09/03/2020).
Di Bali, para penumpang dan awak Kapal Pesiar Viking Sun diizinkan turun setelah dinyatakan sehat oleh Tim Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Meski penumpang dan kru diizinkan berwisata di Bali, Kapal Pesiar Viking Sun berada di area karantina laut Bali, sebagai antisipasi penyebaran virus corona, karena kapal pernah berlabuh di sejumlah negara yang terjangkit.
