MALANG, KOMPAS.TV - Sejumlah siswa SMK Prajnaparamita Kota Malang, Jawa Tengah, memproduksi cairan antiseptik atau hand sanitizer di laboratorium farmasetika milik sekolah.
Sehari-harinya membuat cairan antiseptik bukanlah hal yang aneh bagi siswa. Pasalnya, hal ini termasuk dalam mata pelajaran ilmu resep. Produk yang diberi nama covid ini pun sudah dipasarkan. Namun hanya dalam lingkup sekolah.
Pasca-virus corona telah masuk ke Indonesia, cairan antiseptik ini pun mulai langka serta mahal. Hal ini mendorong sekolah memproduksi massal cairan antiseptik ini.
Respons pasar pun bagus karena harga jualnya juga murah. Harganya hanya Rp13 Ribu per botol dengan isi 60 ml untuk di lingkup sekolah. Sementara, untuk pembeli di luar sekolah dihargai Rp15 Ribu.
Selain murni untuk membantu masyarakat di tengah kelangkaan cairan antiseptik, produksi massal ini sekaligus melatih siswa untuk memproduksi karyanya secara massal. Total ada 32 siswa yang bekerja dengan sistem piket karena mereka pun juga harus tetap belajar.
Di hari ketiga produksi massal ini, penjualan cairan antiseptik ini sudah mencapai 550 botol. Penjualannya pun sudah mencapai luar kota. Dari hasil penjualan, 20 persen diberikan pada siswa yang membantu mengerjakan produksi ini.
Cairan antiseptik ini dijamin ampuh membunuh bakteri. Komposisinya sendiri merupakan alkohol 96 persen, aquades, aloevera, serta gliserin yang dicampur menggunakan formula tertentu.
#Corona #VirusCorona #Antiseptik