BANTEN, KOMPAS.TV - Sejumlah siswa SMP di Kabupaten Lebak, Banten, harus bertaruh nyawa untuk bisa sampai ke sekolah.
Dengan perahu karet, para siswa menerjang derasnya sungai, setelah jembatan yang menjadi akses menuju sekolah, putus diterjang banjir bandang Januari lalu.
Para siswa SMP Negeri 51 Atap Sajira, di Desa Calung Bungur, Sajira, Lebak, Banten, tidak punya pilihan lain untuk bisa sampai ke sekolah.
Bertaruh nyawa demi mencari ilmu, para pelajar ini harus menggunakan perahu karet, menerjang derasnya Arus Sungai Ciberang.
Jembatan yang menjadi akses menuju sekolah mereka, putus diterjang banjir januari lalu. jika melewati jembatan lain, jarak tempuh semakin jauh.
Prahu karet jadi pilihan meski harus bertaruh nyawa ditengah derasnya air sungai.
Adanya jembatan di sungai ciberang, sangat diharapkan warga, karena menjadi akses andalan untuk beraktivitas.