YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sempat kembali erupsi pada kamis pagi, aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, kamis siang kembali landai. Berdasarkan pantauan dari pos pengamatan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, visual Merapi terhalang kabut pasca erupsi, namun laporan seismometer menunjukkan jumlah kegempaan yang cendrung berkurang. Hingga kamis siang, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, masih menetapkan status Gunung Merapi di level dua, atau waspada. Untuk itu, masyarakat dan wisatawan di sekitar Lereng Gunung Merapi diminta menjauhi zona bahaya tiga kilometer dan meningkatkan kewaspadaan saat berada di alur sungai, mengingat potensi bahaya lahar dingin bisa terjadi di masa musim penghujan saat ini. Sementara itu, hujan abu tipis juga dilaporkan terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan Sleman, Yogyakarta. Desa yang terpapar hujan abu ini berada sisi barat Lereng Gunung Merapi. Hal ini terjadi dikarenakan hembusan angin dari kawah Merapi bergerak ke sisi barat gunung, saat erupsi terjadi. Erupsi Gunung Merapi kembali terjadi pada kamis pagi, sekitar pukul 05.16 WIB dengan durasi 150 detik. Erupsi kali ini menimbulkan kolom abu lebih dari 2000 meter. Sebelumnya, Gunung Merapi kamis pagi erupsi lagi, pada pukul 05.16 WIB dengan ketinggian 2000 meter, selama 150 detik, dengan amplitudo 75 milimeter. Visual bisa terlihat dengan jelas dari wilayah Klaten dan sekitarnya, sehingga banyak warga yang mengabadikannya.
#GunungMerapi #PascaErupsiMerapi #BPPTKGYogyakarta