BALIKPAPAN, KOMPAS.TV - Cinta segitiga yang merenggut nyawa seorang ibu anak tiga di Balikpapan, Kalimantan Timur, akhirnya terkuak.
Pelaku diduga gelap mata karena cinta bertepuk sebelah tangan.
Kasus ini terjadi pada selasa 14 Januari 2020, di dekat rumah korban tepatnya di jalan siaga balikpapan.
Pria 32 tahun ini mengaku tega membunuh Nursiah,karena marah setelah mengetahui korban menikah siri dengan sang ayah.
Itu adalah versi keterangan pelaku yang saat ini mendekam di sel tahanan Mapolresta Balikpapan.
Kami mencari fakta dengan menelusuri kediaman orang tua korban , di Jalan Siaga Balikpapan.
Kepada kami, ibu kandung bercerita kala itu korban sempat mengenalkan Zahirudin sang pelaku, untuk melamar korban.
Namun ibu korban menolak karena saat itu Zahirudin telah memiliki istri yang sah!
Pernyataan tak jauh beda kami dapatkan dari ayah Nursiah.
Dia membantah keras alasan pelaku yang menyebut korban telah menikah siri dengan ayah pelaku.
Ibramsyah menegaskan, kabar pernikahan siri adalah tidak benar dan hanya alasan semu sang pelaku.
Alasan cinta segitiga yang dijadikan pelaku untuk membunuh korban, diketahui hanyalah alasan belaka.
Anwar yang merupakan teman dekat pelaku dan juga korban, bercerita bahwa pelaku zahir depresi karena cinta sering ditolak oleh korban.