JAKARTA, KOMPAS.TV - Pedasnya harga cabai terasa nyata di kantong.
Warga Ibu Kota Jakarta harus merogoh kocek dua kali lipat dari biasanya, jika ingin menikmati rasa pedas.
Di awal tahun, cabai merah besar masih bisa dibeli seharga Rp 45 ribu rupiah per kilogram.
Namun, harga terus merangkak naik hingga Rp 100 ribu rupiah pada pekan pertama Februari 2020.
Harga cabai merah rawit tak kalah menggigit.
Belum juga turun dari pergantian tahun, harga makin melangit dari Rp 68.350 rupiah menjadi Rp 95 ribu rupiah per kilogram.
Para pedagang di Pasar Senen, Jakarta Pusat, tak henti-hentinya mendengar keluhan dari konsumen.
Mahalnya harga cabai serta sayuran dikhawatirkan berkepanjangan.
Pemerintah mengatakan pasokan di Pulau Jawa berkurang akibat faktor cuaca.
Proses pendistribusian cabai pun dari luar Pulau Jawa tengah dipercepat.
Sementara untuk pemenuhan kebutuhan bawang putih, opsi impor bawang putih dari Tiongkok tampaknya bukan menjadi pilihan.
Tujuannya, mengantisipasi penyebaran virus corona dari tiongkok.
Saat komoditas pertanian impor terbatas, pasokan lokal bakal menjadi tumpuan pemenuhan pangan dalam negeri.
Oleh sebab itu, rantai pasokan harus terjaga dengan baik pada cuaca tak menentu seperti saat ini.
