Sebelum itu menjadi aturan, Bus sekolah tidak harus membuka pintunya saat melintasi rel kereta. Tentu, mereka akan memastikan tidak ada kereta yang melintas. Namun saat jarak pandang yang pendek, katakanlah, tertutup kabut atau saat badai salju, metode itu terbukti tidak efektif dan membahayakan
Semuanya berubah pada tahun 1930an, tapi situasinya belum juga ideal. Awalnya, seorang siswa ditugaskan sebagai "pemantau" di setiap perjalanan. Mereka akan turun dari bus begitu bus berhenti dan melihat ke dua arah persimpangan kereta api. Ini berlanjut sampai diputuskan bahwa, untuk keamanan, tugas ini terlalu berat bagi para sukarelawan muda ini.
URUTAN WAKTU:
Mengapa sopir bus membuka pintu 1:12
Tindakan pencegahan demi keamanan lebih lanjut 1:54
Mengapa bus sekolah berwarna kuning? 2:27
Mengapa atapnya dicat putih? 2:55
Mengapa jendelanya diwarnai? 3:26
Mengapa setirnya begitu besar? 3:47
Mengapa bus sekolah tidak memiliki sabuk pengaman? 4:25
Ulasan singkat fakta-fakta bus paling menarik 5:07