Ungkap Misteri Siswi SMP Lompat dari Gedung, KPAI Datangi Sekolah

2020-01-21 3,485

- Komisi Perlindungan Anak Indonesia, mendatangi sekolah yang menjadi lokasi percobaan bunuh diri seorang siswi, di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

KPAI menggelar rapat koordinasi dengan sekolah, Dinas Pendidikan dan Kepolisian untuk mengungkap kronologis kematian.

Komisioner KPAI menyebut rapat bertujuan mencari kebenaran, serta tindak lanjut dinas pendidikan terkait kasus ini. KPAI juga masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi oleh polisi.

Diketahui, sekolah ini juga belum masuk dalam program ramah anak. Selain itu, KPAI meminta polisi, untuk menyelidiki adanya tindakan bullying atau perundungan terhadap korban. sebelumnya, seorang siswi SMP, melakukan aksi percobaan bunuh diri di sekolah, dan tewas setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

D-A, orang tua dari siswi yang meninggal dunia akibat percobaan bunuh diri, telah memberikan keterangan kepada pihak penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

Melalui kuasa hukumnya, orang tua korban menyayangkan pihak sekolah yang tidak melaporkan langsung peristiwa tersebut ke pihak kepolisian, bahkan ada pihak yang meminta agar kasusnya tidak di besar besarkan.

Selama hampir kurang lebih enam jam, D-A, orang tua siswi yang meninggal dunia akibat percobaan bunuh diri, dengan cara melompat dari lantai 4 gedung sekolah yang berada di kawasan cibubur, jakarta timur, pada selasa lalu, menyampaikan keterang terkait korban sebelum melakukan aksi percobaan bunuh diri.

Dalam keterangan yang di sampaikan kepada pihak penyidik, bahwa hubungan korban dengan keluarga baik baik saja, tidak ada permasalahan keluarga seperti kabar yang beredar. selain itu ayah korban juga menyampaikan perundungan yang di alami korban, seperti di keluarkannya korban dari grup whatsapp, yang di ceritakan korban kepada kakaknya.

Ayah korban juga menyayangkan tindakan pihak sekolah yang tidak melaporkan pada saat terjadi kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Bahkan pihak pihak yang datang ke keluarga sebelum jenazah korban di makamkan, meminta agara kasus meninggalnya korban tidak di besar besarkan, karena dianggap murni kecelakaan.

Sementara saat ini pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki motif korban yang nekat mengakhiri hidupnya, dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi saksi.