Operasi teknologi modifikasi cuaca akan berlangsung di Jabodetabek hingga akhir Februari 2020.
Teknologi ini sebagai upaya mengurangi 30 hingga 50 persen intensitas curah hujan ekstrem.
Pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara menyemai 2,4 ton garam di sekitar Selat Sunda dalam operasi teknologi modifikasi cuaca.
Garam bertekstur halus itu disebarkan di awan kumulus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat.
Upaya ini dilakukan agar hujan turun di wilayah perairan sehingga tidak mencapai permukiman warga terutama di wilayah Jabodetabek yang rawan banjir.
Ada tiga pesawat TNI Angkatan Udara yang akan membantu modifikasi cuaca hingga intensitas hujan diprediksi BMKG menurun pada awal februari mendatang.
Teknologi modifikasi cuaca ini merupakan sinergi dari badan pengkajian dan penerapan teknologi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI Angkatan Udara serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Operasi ini ditargetkan mampu menurunkan 30 hingga 50 persen intensitas hujan khususnya di wilayah Jabodetabek.
Lebih jauh membahas modifikasi cuaca yang dilakukan TNI Angkatan Udara bersama Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Fajar Adriyanto.