Daerah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara merupakan salah satu daerah pesisir yang rawan terkena banjir rob bila pasang datang. Pasalnya, dataran Muara Angke yang lebih rendah dari air laut membuat wilayah ini memiliki potensi yang sangat tinggi diterjang banjir rob. Belum lagi jika ditambah dengan adanya kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini dimana curah hujan yang sangat tinggi tentu dapat memperparah kondisi wilayah tersebut.
Namun, hal ini ternyata tidak menggoyahkan warganya untuk tetap beraktivitas dan bermukim disana meskipun permukiman di Muara Angke ini sangat berbatasan langsung dengan air laut.
Salah satu warga Muara Angke, Ibu Junah, mengatakan bahwa banjir rob di daerah ini sebelumnya pernah mencapai 3 meter sebelum dibangun tanggul. Disebutkan juga bahwa selama terjadi banjir, warga di permukiman ini juga tidak pernah mengungsi dan memilih tetap meneruskan aktivitasnya. Selain Ibu Junah, warga Muara Angke lainnya yakni Ibu Sapiah juga menyebutkan bahwa ia sudah lama tinggal di daerah tersebut dan memutuskan untuk terus menetap. Tidak banyak antisipasi yang dilakukan olehnya karena ia sudah terbiasa dengan banjir rob yang terjadi di daerah tersebut. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut untuk terus menetap di daerah Muara Angke.
Kemudian, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan bahwa pihak pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini telah menyiapkan pompa mobile dalam posisi siaga guna melakukan pemompaan bila sewaktu-waktu terdapat limpahan air laut yang menerjang daratan permukiman warga.