Seorang nenek yang berusia 80 tahun, hidup seorang diri di tempat yang tak layak. Sang nenek juga diketahui tidak memiliki identitas kependudukan, sehingga selama ini tidak terdata oleh pemerintah sebagai penerima bantuan warga yang membutuhkan.
Murung dalam sepi. Beginilah hidup nenek Sari sebelumnya. Ia hidup seorang diri di usianya yang telah mencapai 80 tahun, tanpa suami, anak, ataupun cucu yang merawatnya. Sehari-hari, ia pun harus tidur di atas rongsokan di dalam rumahnya yang tak layak.
Namun, kini, kisah hidup nenek sari terdengar oleh banyak orang.
Nenek sari tak lagi sendiri. Banyak tangan baik yang membantunya untuk hidup lebih layak.
Dari kediamannya yang sudah tak layak untuk ditempati, ia dipindahkan menuju rumah tetangganya yang ikhlas mau merawat nenek Sari. Meski warga yang merawatnya pun tidak hidup berlebih, setidaknya nenek Sari dikelilingi banyak orang yang dapat menemaninya di usia senja. Dan tentunya ia tak lagi tidur di atas tumpukan rongsokan.
Nenek sari pun diketahui ternyata selama ini tidak memiliki identitas kependudukan. Jangankan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Tanda Penduduk saja ia tidak ada. Sehingga pihak kantor Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, membantu nenek sari untuk membuat KTP elektronik. Dengan kartu indentitas ini, nantinya ia akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah, termasuk layanan kesehatannya.
Sebelumnya, nenek Sari memang bergantung pada pemberian tetangga. Namun kini pemerintah ikut turun tangan dan terus mengawasi kesejahteraan bagi warga yang membutuhkan.
Pemerintah mengimbau, jika masyarakat mengetahui ada warga yang seperti nenek Sari, agar aktif memberikan informasi kepada pemerintah desa. Dan sebaliknya, pemerintah desa juga diharapkan dapat meninjau warganya secara rutin.