Reynhard Sinaga, pria asal Indonesia menggegerkan Inggris. Setelah melalui masa sidang panjang sejak 2017, Hakim Pengadilan Manchester Inggris akhirnya menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk Reynhard , Senin 6 Januari 2019.
Reynhard Sinaga dihukum atas 159 dakwaan dengan rincian 136 pemerkosaan, usaha pemerkosaan, pelecehan, dan kekerasan seksual, terhadap 48 korban pria dalam rentang waktu 2,5 tahun. Antara 1 Januari 2015 dan 2 Juni 2017.
Di apartemen miliknya, Reynhard memerkosa korbannya. Tindakan itu ia abadikan di ponselnya. Dari bukti rekaman video, polisi menemukan korban Reynhard bisa mencapai 190 orang.
Kamera pengawas ini merekam detik-detik Reynhard mencari mangsa, hampir tiap malam. Klub malam di pusat kota Manchester menjadi sasaran mencari pria mabuk.
Di apartemennya, Reynhard menawarkan minuman keras berisi obat bius yang menyerang sistem saraf, sehingga sebagian besar korbannya tak sadar saat Reynhard memerkosa mereka.
Kasus Reynhard terungkap setelah salah satu korbannya sadar dan melawan saat Reynhard beraksi. Korban memukul Reynhard hingga tak sadarkan diri. Korban lalu menelepon polisi dengan ponsel milik Reynhard yang dijadikan barang bukti pemukulan. Saat pemeriksaan, polisi menemukan banyak video pemerkosaan dalam ponsel Reynhard, dan menjadi pintu masuk kasus perkosaan terbesar di sejarah Inggris.
Lalu bagaimana dampak kasus ini terhadap mahasiswa atau warga Indonesia yang berada di Manchester? Simak pernyataan Nugra, salah satu mahasiswa Indonesia yang berada di Manchester, melaluin sambungan skype.