Warga Kota Ruteng, Nusa Tenggara Timur digegerkan dengan fenomena hujan es yang disertai angin kencang. Es yang turun berbentuk bongkahan berukuran kecil.
Tampak butiran es menghantam beberapa kendaraan warga yang diparkir di luar. Bahkan bongkahan es masuk hingga ke teras rumah akibat terbawa angin kejadian hujan es ini bukan yang pertama terjadi di Kota Ruteng beberapa waktu lalu pernah terjadi hujan es namun bukan dalam bentuk bongkahan. Hingga kini belum diketahui dampak kerugian yang ditimbulkan.
Hujan es biasanya terjadi saat memasuki peralihan musim. Menurut BMKG, fenomena hujan es berbeda dengan fenomena salju yang ada di negara-negara kutub atau wilayah lain yang mengalami musim hujan. Hujan es bisa terjadi dalam dua kondisi. yakni pada masa pancaroba yang disertai angin kencang dan hujan tetap ada dengan perbedaan suhu yang besar dalam satu hari.
Dua kondisi itu mengakibatkan hujan es karena mengakumulasi air dalam bentuk awan cumulonimbus, Awan jenis cumulonimbus lebih banyak mengandung air dalam bentuk padat daripada cair.