Tim SAR gabungan melanjutkan penyisiran sekitar lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya Express di Pagar Alam, Sumatera Selatan untuk mencari kemungkinan korban yang belum ditemukan. Kondaktur Bus yang selamat paparkan beberapa fakta.
Pencarian dihari ketiga ini merupakan upaya terakhir untuk memastikan tidak adanya korban lagi yang berada di badan. Tim sar melakukan penyisiran di pinggiran sungai sejauh empat kilometer dari lokasi jatuhnya bus.
Hingga saat ini belum ada masyarakat yang melaporkan adanya korban Bus Sriwijaya yang belum ditemukan.
Kondektur Bus Sriwijaya yang selamat dari kecelakaan di Pagar Alam, Sumatera Selatan mengatakan, kondisi sopir pada saat berkendara dalam keadaan sehat.
Sebelum keberangkatan, bus pun sebelumnya sempat diperiksa kelayakannya. Reki Irawan, kondektur bus yang mengalami luka dalam kejadian itu juga menceritakan penumpang bus pada saat kejadian bejumlah sekitar 50 orang. Bus juga mengangkut satu unit sepeda motor yang ditaruh di kursi belakang bus.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, mendalami faktor adanya kesalahan manusia dalam kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan yang menewaskan 35 orang.
Dari hasil investigasi sementara KNKT, penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya diduga karena pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. KNKT juga tidak menemukan menemukan adanya jejak bekas rem kendaraan di lokasi kecelakaan.