Profil Muhammad Yusuf Ronodipuro - Wartawan Radio dan Politisi

2019-09-30 656

TRIBUN-VIDEO.COM – Muhammad Yusuf Ronodipuro atau Yusuf Ronodipuro lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919 dan wafat di Jakarta Selatan pada 27 Januari 2008.

Merupakan lulusan sekolah menengah tinggi Algemeene Middelbare School (AMS) di Batavia dan pernah bekerja pada perusahaan dagang Belanda.

Ketika masa pendudukan Jepang, Yusuf Ronodipuro bekerja di Keimin Bunka Sidoosho atau Pusat Kebudayaan pada bagian Seni Lukis.

Dikenal sebagai tokoh yang menyiarkan kemerdekaan Republik Indonesia ke seluruh penjuru ketika bekerja di Radio Hoso Kyoku.

Yusuf Ronodipuro pernah menjadi Duta Besar Indonesia di Uruguay, Argentina, dan Chili.

Yusuf Ronodipuro adalah satu dari pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) yang didirikan pada 11 September 1945.

Yusuf Ronodipuro wafat di RSPAD Gatot Subroto pada 27 Januari 2008 karena penyakit komplikasi stroke dan kanker paru-paru.

Yusuf Ronodipuro dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta tanggal 28 Januari.

Wartawan Radio

Yusuf Ronodipuro bekerja sebagai wartawan radio militer Jepang di Jakarta, Hoso Kyoku sejak 1943 .

Hoso Kyoku dipimpin oleh anggota tentara Jepang, Letkol Tomo Bachi, dan Utoyo Ramlan.

Setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Yusuf Ronodipuro mengetahui berita penyerahan Jepang dari Mochtar Loebis yang curiga tentang siaran luar negeri radio Hoso Kyoku yang ditutup oleh Kekaisaran Jepang.

Yusuf Ronodipuro segara berangkat ke markas perkumpulan pemuda yang merupakan tempat berkumpulnya pejuang muda Indonesia, Menteng 31.

Di markas Menteng 31 kemudian diadakan rapat yang dipimpin oleh Sukarni.

Semua telah mendengar kabar penyerahan Tentara Kekaisaran Jepang dari Adam Malik yang kala itu bekerja sebagai wartawan Domei.