Pulau Morotai, Pulau yang Terletak di Kepulauan Halmahera, Maluku dan Merupakan Kabupaten Definitif

2019-09-30 1

TRIBUN-VIDEO.COM - Kabupaten Pulau Morotai atau Pulau Morotai adalah nama sebuah pulau sekaligus kabupaten definitif baru yang terletak di kepulauan Halmahera, Kepulauan Maluku.

Pulau Morotai diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara.

Sebagai bagian dari Provinsi Maluku Utara, Pulau Morotai merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia.

Selama abad ke-15 dan 16, Pulau Morotai berada di bawah pengaruh Kesultanan Ternate.

Pada pertengahan abad ke-16, Pulau Morotai menjadi tempat misi Yesuit (serikat Yesus pada Gereja Katolik Roma ) Portugis.

Pada 1571 Portugis meninggalkan Pulai Morotai karena ditentang oleh masyarakat setempat.

Pada abad ke-17, Ternate menggunakan kekuasaannya dengan memerintahkan penduduk Pulai Morotai agar pindah ke Dodinga, sebuah kota kecil di titik strategis pesisir barat Halmahera.

Lalu pada 1627 dan 1628, Sultan Hamzah dari Ternate memerintahkan penduduk Kristen pindah ke Malayu, Ternate, agar lebih mudah dikendalikan.

Pulau Morotai menjadi lapangan terbang bagi Jepang selama masa Perang Dunia II.

Pulau Morotai kemudian diambil alih oleh angkatan udara Amerika Serikat pada September 1944 dan digunakan sebagai landasan serangan Sekutu ke Filipina pada awal 1945 serta ke Borneo timur pada Mei dan Juni 1945.

Selain itu Pulau Morotai juga merupakan basis militer untuk serangan ke Jawa pada Oktober 1945.

Sebagian besar ekosistem Pulau Morotai berupa hutan namun dan sangat strategis sebagai jalur perdagangan di timur Indonesia.

Menurut penduduk setempat, Morotai berasal dari kata Morotia yang artinya tempat tinggal orang-orang moro.

Orang moro adalah manusia misterius atau orang hilang (Jawa - Moksa) yang sulit dilihat dengan mata biasa, namun memiliki kebudayaan sebagai kelompok manusia biasa.

Satu dari ciri Masyarakat Kabupaten Pulau Morotai adalah dapat hidup rukun meskipun memiliki perbedaan keyakinan.

Sebagai pulau yang terlepas dari Halmahera, Pulau Morotai tidak memiliki penduduk asli.

Penduduk yang menetap di Pulau Morotai didominasi dari Suku Tobelo dan Suku Galela, Kabupaten Halmahera Utara.

Kelompok etnis lain yang mendiami Pulau Morotai diantaranya berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jawa, Sumatera, Cina Maluku, dan lain-lain.

Mayoritas penduduk Pulau Morotai beragama Islam dan Kristen, sebagian kecil lainnya pemeluk agama Konghucu, Hindu, dan Budha.

Free Traffic Exchange