TRIBUN-VIDEO.COM - Candi Brahu terletak di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Untuk sampai ke Candi Brahu, bisa melalui jalan tepat di depan kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur, yang terletak di jalan raya Mojokerto-Jombang.
Candi Brahu terletak di sisi kanan jalan kecil tersebut, sekitar 1,8 km dari jalan raya. (1)
Sejarah
Ada pendapat yang menyatakan bahwa Candi Brahu lebih tua dibandingkan candi lain yang ada di trowulan.
Nama Brahu sendiri diperkirakan berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan'.
Prasasti tersebut ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu.
Prasasti Alasantan dibuat pada tahun 861 Saka, atau 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan.
Empu Sindok merupakan seorang raja dari sejarah Kerajaan Mataram kuno.
Dilihat dari penemuan prasasti yang berangka tahun 939 Masehi, Candi Brahu memiliki usia yang lebih tua dari pada kerajaan Majapahit.
Menurut masyarakat di sekitarnya, candi ini dulu berfungsi sebagai tempat pembakaran jenasah raja-raja Brawijaya.
Akan tetapi, hasil penelitian yang dilakukan terhadap candi tersebut tidak menunjukkan adanya bekas abu atau mayat.
Riwayat lain menyebutkan bahwa Candi Brahu hanya digunakan sebagai tempat untuk sembahyang, berbeda dengan Candi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur lainya. (2)
Di sekitar kompleks candi pernah ditemyukan benda-benda kuno lain seperti alat upacara dari logam, perhiasan, benda-benda dari emas, serta arca-arca logam yang semuanya menunjukkan ciri-ciri ajaran Buddha.
Dari fakta tersebut ditarik kesimpulan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha.
Walaupun tak satupun arca Buddha yang ditemukan di sana, gaya bangunan serta sisa profil alas stupa yang terdapat di sisi tenggara atap candi menguatkan dugaan bahwa Candi Brahu merupakan candi Buddha.