TAIWAN — Seorang wanita Taiwan menolak menjalani operasi sesar untuk melahirkan anaknya karena kepercayaan agamanya, meskipun itu mungkin bisa membahayakan sang ibu dan bahkan bayinya sendiri.
Dilaporkan oleh China Press, wanita bernama Chen Li telah mengandung selama 37 minggu dan masuk ke rumah sakit pada 17 September lalu. Diketahui dari USG, dokter yang menangani kasusnya mengatakan bahwa Chen mungkin mengalami kelahiran beresiko karena tali pusar bayi sudah terbuka.
Kondisi ini menempatkan bayi tersebut pada resiko tinggi mengalami hipoksia intrauterin atau kekurangan oksigen. Juga aspirasi pneumonia karena bayi mungkin terjepit dengan tali pusar saat proses melahirkan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kematian janin.
Sumber: China Press