Berikut rangkuman berita populer hari ini, pilihan Kompas TV dalam TOP 3 NEWS:
1. Hari ini Menko Polhukam, Panglima TNI dan Kapolri tiba di Sorong, Papua Barat. Mereka berdialog bersama tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kepala suku. Di hadapan tokoh-tokoh Papua, Wiranto mengatakan tidak ada istilah anak tiri untuk Papua dan Papua Barat. Justru Papua dan Papua Barat menjadi anak emas dengan berbagai pembangunan yang sudah dan sedang berlangsung.
Berikut pernyataan Menko Polhukam, Wiranto:
“Yang diperbuat kelompok masyarakat itu oknum, bukan mewakili pemerintah. Pemerintah RI yang saya tahu, bersama Panglima, Kapolri, Beliau (Presiden Jokowi) wanti wanti untuk pembangunan di Papua dan Papua Barat. Dana yg digelontorkan beberapa kali lipat dari provinsi lain untuk pembangunan. Kalo ada yang mengatakan Papua Barat anak tiri itu salah, ini tuh anak emas. Tidak ada yang dikunjungi dalam setahun hingga 7 kali. Kampanye tidak dihitung.
2. Sebanyak 34 orang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di Timika, Papua. Sebelumnya, polisi menangkap puluhan pengunjuk rasa yang bertindak anarkis ketika aksi.
Kapolres Mimika menyebut dari 45 pengunjuk rasa yang ditangkap, sebanyak 34 orang menjalani proses hukum lanjutan. Diduga ada orang yang sengaja masuk atau menyusup, ke dalam aksi damai untuk bertindak anarkis di Timika, Papua. Akibat aksi sejumlah bangunan dirusak massa, termasuk Hotel Grand Mozza. Selain itu puluhan kendaraan roda empat, turut rusak. Saat ini, Kota Timika dinyatakan sudah kondusif, sementara polisi dan TNI terus berpatroli untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
3. Dewan pimpinan wilayah Partai Solidaritas Indonesia, DKI Jakarta, menolak pin emas yang akan diberikan ke setiap anggota DPRD periode 2019-2024.
Pemberian pin dianggap pemborosan anggaran dan tidak berpengaruh pada kinerja DPRD DKI Jakarta, PSI mengusulkan untuk menggunakan pin kuningan khusus bagi 8 anggota terpilih dari PSI saat pelantikan nanti. Wakil ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra M. Taufik menuding PSI mencari sensasi karena menolak pin emas untuk anggota dewan.
Menurut M. Taufik, tidak ada yang salah dengan pemberian pin emas bagi 106 anggota DPRD DKI Jakarta. Taufik mengklaim, pemberian pin emas sudah sesuai aturan/ dan sudah dianggarkan senilai 1,3 miliar rupiah. Sikap PSI yang menolak pemberian pin ini dinilai M. Taufik hanya mencari sensasi.