Bagi sebagian besar warga Lampung, kipas mahligai tak boleh absen saat acara pernikahan, syukuran, dan upacara adat. Untuk laki-laki, bentuknya persegi panjang, sementara perempuan bentuknya gerigi atau tangga dan ditambah hiasan.
Di rumah salah seorang perajin di Desa Kota Dalam, ratusan kipas mahligai diproduksi dalam satu hari. Bambu jenis tali jadi bahan dasarnya. Sebelum dianyam, ada proses yang mesti dijalani.
Kipas mahligai dijual Rp 3.000 – Rp 5.000. Bagi para perajin, upaya melestarikan kerajinan tangan khas daerah ini tak selalu mulus. Kendala kerap datang seperti kurangnya modal dan ketersediaan bambu yang kurang memadai.
#CeritaNusantara #KipasMahligai #Lampung