Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Yogyakarta bisa menjadi contoh bagi desa lainnya di Indonesia. Desa ini memiliki program penanganan sampah sekaligus meningkatkan dana pemasukan untuk warga desa. Yakni melalui program memilah sampah, menabung emas.
Jika biasanya warga masyarakat menabung sampah akan mendapat rupiah namun dengan program ini mereka akan mendapatkan tabungan berupa emas di Pegadaian sebagai barang investasi di masa mendatang.
Tujuan program ini agar warga masyarakat bisa lebih giat memilah sampah secara bertanggung jawab sekaligus untuk memperbaiki perekonomian masyarakat. Harapannya hal ini akan menjadi skema pembiayaan masa depan warga.
Warga akan memilah sampah menjadi tiga jenis seperti sampah residu, sampah berniai jual dan sampah organik. Untuk sampah residu dan organik dikelola pihak desa dan untuk sampah bernilai jual seperti kertas, plastic, kaca, logam dan sterofoam akan dikelola bank sampah untuk dikonversi menjadi tabungan emas.
Wahyudi Anggorohadi, Lurah Desa Panggungharjo mengatakan “ada dua target utama kegiatan ini meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui pemilihan sampah rumah tanga, kedua perbaikan finansial pengelolaan keluarga dalam rangka untuk mensejahterakan warga desa”
Program ini pun terbukti menarik minat warga. Selain dapat turut menjaga kebersihan lingkungan program ini diakuinya dapat menjadi tabungan untuk jaminan masa tua mendatang.
Kabupaten Bantul diperkirakan memproduksi sekitar 600 ton sampah dan hanya sepertiganya saja yang terbuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Piyungan. Sehingga dengan adanya program pemilahan sampah secara bertanggung jawab akan bisa menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi produksi sampah yang dibuang di TPST Piyungan.
#NabungSampah #Emas24Karat #Panggungharjo