Tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan lalu, menggemparkan publik.
Tindak korupsi yang dilakukan Akil semakin melemahkan wibawa lembaga hukum di mata masyarakat. Sebagai pimpinan Lembaga Tinggi Negara, perilaku tercela seorang Akil Mochtar juga dinilai telah mencederai kehormatan institusi.
Tak salah jika publik merasa dikhianati oleh benteng keadilan terakhir itu. Sebagai langkah penyelamatan institusi negara, Presiden SBY menyatakan akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) untuk mengawasi kinerja MK.
Bagaimanakah cara memperbaiki sistem hukum yang korup dan mampukah kita mengembalikan wibawa penegak keadilan pasca kasus suap Akil Mochtar?
Inilah Mata Najwa edisi Rabu 9 Oktober 2013, Trias Koruptika
