Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh bersama mitra OIC dan WCS melakukan penyelamatan induk dan bayi orangutan yang mengalami luka di kawasan perkebunan warga Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Subulus Salam.
Induk dan bayi orangutan ini terpaksa harus dievakuasi karena tubuhnya ditembaki oleh senapan angin. Puluhan peluru bersarang di tubuh satwa yang dilindungi ini.
Induk orangutan yang sudah berusia 30 tahun harus dirawat di pusat karantina Siboloangit, Medan, agar peluru-peluru tersebut dapat dikeluarkan seluruhnya. Sementara, bayi orangutan yang masih berusia satu bulan mati dalam perjalanan saat dievakuasi ke tempat karantina akibat kekurangan nutrisi.
Menurut Kepala BKSDA Aceh, penyiksaan terhadap satwa dilindungi ini awalnya diduga akibat konflik dengan manusia. Pemilik kebun mengusir orang utan karena takut tanaman mereka dirusak, kemudian ada oknum warga yang memanfaatkan situasi ingin menangkap bayi orangutan.
#OrangUtanMati #OrangUtanDitembaki #EvakuasiOrangutan