Menkopolhukam Wiranto ajak Kivlan Zein sumpah pocong buat buktiin tuduhannya sebagai aktor Kerusuhan 1998 gak benar. Ajakan sumpah ini karena Wiranto tersinggung dengan Kivlan karena menuduhnya sebagai jendral yang bertanggung jawas atas kerusuhan saat itu.
Kivlan pun merespon ajakan tersebut dengan mengajak Wiranto debat di acara TV alih-alih sumpah pocong. Di acara debat tersebut Kivlan akan blak-blakan cerita dibalik kerusuhan yang menelan banyak korban.
Wiranto juga sempat ungkit nama Prabowo dalam perdebatan dalang kerusuhan. Karena pada saat itu Prabowo juga menjabat sebagai Panglima Kostrad.
Perdebatan ini dinilai oleh pengamat politik LIPI Siti Zuhro malah membingungkan publik. Karena Kerusuhan 1998 kronologisnya masih sumir di masyarakat. Siti justru curiga ini ada kaitannya dengan Pilpres 2019 karena isu selalu muncul jelang tahun politik.
Juru bicara Amnesty International Haeril bilang perdebatan ini hanya menyinggung para korban. Dua tokoh yang bersinggungan dengan kasus malah gak solutif menyelesaikan kerusuhan 1998.
Komnas HAM juga sependapat dan ngasih saran ke Kivlan dan Wiranto bisa bersaksi ke Jaksa Agung. Kesaksian mereka ke Jaksa akan sangat membantu proses pengadilan HAM ad hoc mengenai peristiwa yang menewaskan mahasiswa tanpa tanggung jawab. Lebih baik lagi Wiranto sebagai Menkopolhukam bisa ngasih saran ke presiden buat bikin Keputusan Presiden untuk percepat pengadilan HAM.
Kalo cuma berdebat kusir gak akan selesaikan masalah.