TRIBUN-VIDEO.COM - Eks Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, kembali buka suara terkait masalah sepak bola Indonesia khususnya isu pengaturan skor.
Dirinya mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya, setelah PSM Makassar disebut oleh Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol. Krishna Murti, merupakan klub pelit.
Klub pelit tersebut diartikan tidak pernah menyogok perangkat pertandingan untuk melakukan praktik pengaturan skor.
Mendengar hal itu, Robert Rene Alberts sangat mendukung langkah Satgas Antimafia Bola dalam memberantas pengaturan skor.
"Bagus sekali melihat bertambahnya pembongkaran match-fixing (pengaturan skor) di Liga Indonesia selama 2 tahun belakangan dan ini semua mulai terkuak satu persatu dan saya sangat berharap supaya semua mafia sepakbola ditangkap dan keadilan ditegakkan," tulis Robert.
Robert bahkan mengaku sempat mendapatkan hukuman dari PSSI karena terlalu frontal dalam menyuarakan pengaturan skor.
"Saya lumayan menyurakan soal hal ini dan dihukum oleh PSSI beberapa kali karena saya terlalu vokal. Ayo bersama-sama membangun tatatan yang bersih di sepak bola Indonesia," tulisnya.
Manajemen PSM juga menanggapi pernyataan Brigjen Pol. Krishna Murti yang menyebut kalau Juku Eja merupakan tim pelit.
Melalui akun twitter resminya, @PSM_Makassar, tim kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu seperti menanggapi hal tersebut dengan nada satire.
"Astagaaaa, maaf, kami tim sekke (pelit)," begitu isi cuitan PSM, tak lupa dengan emotikon menahan ketawa dan tangan bertangkup simbol meminta maaf. (BolaSport.com)