Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUN-VIDEO.COM - Usai mencoba Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta atau kereta cepat rute Bundaran HI-Lebak Bulus, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menegaskan agar pembangunan moda transportasi itu bisa menempuh jarak minimum 200 kilometer.
Menurutnya, jika jarak tempuh itu bisa dipenuhi, maka seluruh warga Jakarta akan memiliki transportasi umum yang berkualitas dan layak.
"Minimum 200 kilometer, baru semua warga Jakarta dapat terjamin sistem transportasinya," ujar JK, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (20/2/2019).
Ia memahami bahwa dalam meningkatkan sistem pada penerapan moda transportasi tentunya selalu ada kekurangan.
Namun menurutnya, hal itu bisa diperbaiki seiring berlangsungnya pembangunan infrastruktur.
"Tentu setiap sistem pasti ada kekurangan, tapi sambil jalan lah, bisa diperbaiki," jelas JK.
JK kemudian menilai, saat ini semua fasilitas MRT sudah layak untuk dioperasikan, sehingga hal yang perlu diperhatikan hanya pada penambahan jalur hingga mencapai 200 kilometer.
"Ya karena semuanya sudah baik, tinggal kita memutuskan untuk harus lebih panjang lagi (jalur MRT-nya), dan semua setuju minimum 200 kilometer," kata JK.
Lebih lanjut ia menekankan, penambahan jalur tersebut diharapkan bisa diselesaikan dalam kurun waktu 10 tahun.
Sehingga kedepannya Jakarta bisa bersaing dengan kota metropolitan lainnya.
"Pokoknya jelang 10 tahun, minimum 200 kilometer, baru Jakarta akan bersaing sebagai kota metropolitan," tegas JK.
Dalam agenda uji coba MRT tersebut, JK turut didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Perlu diketahui, MRT ini akan mulai beroperasi pada Maret mendatang.
Satu unit kereta MRT ini terdiri dari 6 gerbong dan memiliki rute Bundaran HI menuju Lebak Bulus.
Untuk jarak 16 km itu, waktu yang bisa ditempuh adalah selama 30 menit.
Infrastruktur tersebut dibangun sejak 2013 silam dan terdiri dari 13 stasiun.
Pada jam sibuk, kereta cepat ini akan datang setiap 5 menit sekali, sedangkan pada momen luang, kereta akan datang tiap 10 menit sekali.
Untuk waktu tunggu pada tiap stasiunnya, kereta MRT berhenti selama 40 detik.
Sementara itu, saat beroperasi di bawah tanah, MRT memiliki kecepatan maksimal 80 km/jam, lalu maksimal 100 km/jam untuk operasi di atas.