Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Putra Ma'ruf Amin, Gus Syauqi menganggap tak ada yang salah dengan doa Kiyai Maimun Zubair (Mbah Moen) yang mendoakan Jokowi untuk meneruskan kepemimpinannya.
Hal tersebut dinyatakannya saat bersilaturahmi dengan para awak Tribunnews di kantor redaksi Tribunnews, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2019).
Gus Syauqi menyatakan, tak sedikit masyarakat yang keliru memahami doa mbah Moen, baik disengaja, maupun tak disengaja.
Saat itu, mbah Moen memang menyebut nama Prabowo, namun ada lafal-lafal yang ditegaskan dalam pembacaan doanya.
"Mbah Moen di dalam doanya ngga ada yang salah. Cuma yang menangkap, apalagi ditambah dipelintir, seolah-olah doanya mbah Moen, salah. Lafaz-lafaz mbah Moen mau seribu kali diulang ngga akan salah. Yang dimaksud mbah Moen itu kan, ini bapak presiden Indonesia, bapak presiden ini, presidennya pak Prabowo. Itu makna yang disampaikan mbah Moen," kata Gus Sayuqi.
Ia menambahkan, siapapun yang dengan sengaja memberikan pemahaman keliru terhadap doa mbah Moen tersebut di hadapan publik, menurutnya masyarakat sendiri bisa menilai, apakah orang tersebut layak jadi pejabat publik atau tidak.
"Tuh kan kelihatan siapa yang suka bikin rame," kata Gus Syauqi.
Sebagaimana diketahui, doa mbah Moen tersebut ditanggapi beragam oleh masyarakat Indonesia, khususnya di media sosial.
Ada yang menganggap mbah Moen salah ucap, dan mendoakan Prabowo jadi presiden di depan presiden Jokowi, ada yang berpandangan, mbah Moen mendoakan Jokowi tetap menjadi pemimpin Indonesia. (*)