Sistem penangkap karbon ubah CO2 menjadi listrik, bahan bakar - TomoNews

2019-01-26 41

ATLANTA — Para ilmuwan telah mengembangkan sistem penangkapan karbon baru yang menyerap CO2 dan menghasilkan listrik yang dapat digunakan dan bahan bakar hidrogen, menurut New Atlas.

Para peneliti dari Georgia Tech dan Institut Sains dan Teknologi Nasional Ulsan merancang perangkat tersebut menggunakan kemampuan penyerap karbon di laut sebagai inspirasi, dan menerbitkan hasilnya dalam jurnal Science pada November 2018.

Menurut New Atlas, perangkat ini disebut Sistem Hybrid Na-CO2 dan pada dasarnya adalah baterai cair yang besar.

Anoda logam natrium ditempatkan dalam elektrolit organik, sedangkan katoda ditempatkan dalam larutan berair. Kedua cairan dipisahkan oleh membran Konduktor Super Ionic natrium, atau NASICON.

Ketika karbon dioksida dipompa ke dalam elektrolit berair, ia bereaksi dengan katoda, mengubah larutan menjadi lebih asam, yang kemudian menghasilkan listrik dan menghasilkan hidrogen.

Selama pengujian, sistem melaporkan efisiensi konversi CO2 sebesar 50 persen dan mampu berjalan selama lebih dari 1.000 jam tanpa kerusakan pada elektroda.

Manfaat lain dari sistem ini adalah tidak ada CO2 yang dilepaskan selama proses. CO2 yang tersisa dari elektrolit diperoleh kembali sebagai soda kue.


Agar sistem penangkapan karbon menjadi praktis, mereka perlu diproduksi pada skala yang jauh lebih besar untuk memiliki dampak pada pengurangan tingkat CO2 atmosfer.