TRIBUN-VIDEO.COM - Tesangka kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menulis surat dari balik penjara, Kamis (17/1/2018).
Surat tersebut ditulis Ahok dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk para pendukungnya yang sering disebut Ahokers.
Surat yang ditulis Ahok tak lain menanggapi kabar adanya penyambutan terhadap dirinya saat bebas nanti.
Diketahui Ahok akan bebas secara resmi pada Kamis (24/1/2018) minggu depan.
Pada hari bebasnya Ahok, para Ahokers dikabarkan akan lakukan penyambutan hingga berencana menginap di Mako Brimob.
Ahok pun menulis surat yang berisi sejumlah permintaan kepada pendukungnya dan masyarakat umum.
Isi surat tersebut tak hanya membahas masalah penyambutan, melainkan juga sebuah nama panggilan baru.
Surat Ahok tersebut diunggah di akun Instagram @timbtp, Kamis (17/1/2019)
"Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya, tulis akun Instagram @timbtp
Berikut isi surat Ahok jelang kebebasannya:
"Terimakasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya,
Sayam erasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan kekayaan yangbesar
saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di mako brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis.
Hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan depan Lapas cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kira yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untik ditahan di Mako Brimob. Saya bersyukur diizinkan tidak terpilih Pilkada DKI 2017,
Jika saya terlipih lagi di Pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balai Kota saja.
Tetapi saya disini belajar menguasai diri seumur hidup saya.
Kuassai Balai Kota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih yang mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun ( liburan emisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.
Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.
Pada kesempatan ini saya juga mau sampakan kepada Ahokers, para PNS DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.
Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BTP, bukan Ahok.
Pemilou dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019.
Saya mengimbau seluruh Ahokers jangan ada yang Golput. Kita perlu menegakkan 4 pilar