Pada akhir November 2018, Pulau Pari yang berada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mendapatkan kiriman sampah dari daratan. Sampah-sampah tersebut hanyut terbawa arus dari sungai-sungai yang ada di wilayah yang berdekatan dengan Jakarta. Melihat situasi tersebut pihak Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu langsung bergerak membersihkan sampah-sampah tersebut.
Kepulauan Seribu dalam sehari memproduksi sampah sebanyak 40 ton. Kesadaran dari masyarakat Pulau Seribu terhadap penanganan sampah masih rendah. Oleh Karena itu dibentuklah Bank Sampah Rumah Hijau, dengan tujuan bisa mengedukasi masyarakat di Kepulauan Seribu dalam mengolah dan menangani sampah.
Pencemaran sampah pun terjadi di bawah laut Kepulauan Seribu, seperti halnya di Pulau Panggang, di bawah laut Pulau Panggang dapat ditemukan berbagai macam sampah baik sampah rumah tangga maupun B3, seperti bekas pintu kamar mandi, kasur, tangga besi, batu batrei dan ban-ban bekas, sampah-sampah tersebut telah menutupi karang-karang yang ada dalam laut.
Untuk mengatasi itu pihak Sudin LH Kepulauan Seribu bekerjasama dengan para penyelam untuk melakukan bersih-bersih sampah, baik di daratan, di atas permukaan air laut maupun dibawah laut, salah satunya dengan komunitas Divers Clean Action. Divers Clean Action setiap bulan melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di darat maupun di laut.