Sejumlah orang mengaku menjadi korban kekerasan yang dilakukan kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Para korban mengaku diculik dan ditempatkan di penjara dengan mengalami berbagai penyiksaan.
Salah satunya adalah Munir Sharqi adalah seorang mantan apoteker. Kini dirinya berada di Rumah Sakit Arab Saudi untuk pemulihan.
Munir Al Sharqi mengaku tidak mengingat apa yang terjadi pada dirinya. Pria Yaman berusia 35 tahun ini mengaku dirinya menghilang tahun 2017 lalu, dibawa oleh kelompok pemberontak Houthi.
Munir kemudian ditemukan warga setahun kemudian dibuang ke sungai dengan mengalami sejumlah tanda tanda penyiksaan mengerikan.
Hal serupa juga dirasakan oleh aktivis berusia 26 tahun, Anas Al Sarari. Dirinya mengaku diculik oleh kelompok pemberontak di jalanan Kota Sana’a pada September 2015 lalu. Anas mengaku disiksa selama 4 bulan. Kakinya kini lumpuh akibat kekerasan yang didapatkan dari kelompok Houthi.
Korban lain kekerasan pemberontak Houthi adalah Yahia Haig. Mantan kepala sekolah ini dituduh Houthi memberikan titik koordinat kepada militer koalisi Yaman Arab Saudi untuk menyerang posisi Houthi. Ia ditahan selama satu tahun. Ia dibebaskan karena pertukaran narapidana.